Kamis, 07 Oktober 2010

BAGIAN I

A. LATAR BELAKANG
Pada masa orde baru pembangunan setiap daerah harus menunggu persetujuan dari pemerintah pusat. Kondisi ini membuat pemerintah daerah tidak perlu susah-susah untuk menggali potensi yang terdapat didalam daerah itu karena pemerintah pusat sudah mengatur sedemikian rupa sehingga pemerintah daerah hanya mengikuti petunjuk dari pusat.
Namun setelah adanya peraturan otonomi daerah, semuanya jadi berbeda. Kini pemerintah daerah harus dituntut lebih kreatif dan lebih pintar dalam mengolah sumber daya yang ada di daerah tersebut menjadi potensi yang nantinya akan meningkatkan pertumbuhan suatu daerah. Ditambah lagi dengan adanya pasar bebas sebagai buntut dari era globalisasi mengharuskan setiap dari mengembangkan potensi yang agar mampu bersaing dengan daerah yang lain.
Terkadang pendekatan yang digunakan oleh pemerintah daerah dalam mengembangkan daerahnya tidak tepat. Sehingga investasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah kurang efektif dan tidak tepat sasaran, pada akhirnya karena kesalahan perhitungan ini akan semakin memperburuk kondisi perekonomian daerah tersebut. Maka dari itu dibutuhkan suatu analisis ekonomi regional untuk mengetahui sektor mana saja yang berpotensi dan berkembang dan sektor mana saja yang tidak berpotensi dan tidak berkembang. Analisis ekonomi regional sendiri ada beberapa macam, salah satu contohnya adalah shift share, LQ, dan IO.
Dengan menngetahui sektor mana saja yang berpotensi dan berkembang yang terdapat di daerah tersebut, dapat ,menjadi suatu pedoman bagi pemerintah daerah dalam mengambil suatu langkah yang berkaitan dengan investasi sektor ekonomi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pada sector manakah dan daerah mana yang efektif untuk diberikan investasi?
2.Bagaimanakah proporsi investasi wilayah dengan memanfaatkan hasil analisis ekonomi wilayah
dan kota?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui sector mana dan daerah mana yang efektif untuk diberikan investasi.
2. Untuk mengidentifikasi proporsi investasi wilayah dengan memanfaatkan hasil analisis ekonomi wilayah dan kota.




BAGIAN II

A. Gambaran Umum Wilyah Studi
1. Profil Kota Semarang
Visi dan Misi
a. Visi
Semarang Kota Metropolitan Yang Religius Berbasis Perdagangan Dan Jasa
b. Misi
 Mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang religius melalui peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat dengan memperbesar akses bagi masyarakat miskin, serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi;
 Memantapkan pelaksanaan otonomi daerah menuju tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas pelayanan publik, kemandirian keuangan daerah, pengembangan profesionalisme aparatur serta didukung oleh infrastruktur kepemerintahan yang berbasis teknologi;
 Memantapkan perwujudan tatanan kehidupan politik, social dan budaya yang demokratis serta memperkokoh ketrertiban dan keamanan yang kondusif melalui upaya penegakan dan peraturan , pengembangan budaya tertib dan disiplin sert menjunjung tinggi hokum dan Hak Asasi Manusia (HAM);
 Meningkatkan kinerja pertumbuhan ekonomi kota secara terpadu dan sinerji diantara para pelaku ekonomi yang berbasis pada perdagangan dan jasa, medorong kemudahan ber-investasi, penguatan dan perluasan jaringan kerjasama ekonomi local, regional dan internasional;
 Mewujudkan perlindungan sosisl melalui penanganan penyandang masalah kesejahteraan social, anak jalanan, gelandangan dan pengemis, yatim piatu, korban bencana, perlindungan anak dan keluarga, pemberdayaan perempuan dan peningkatan peran pemuda;
 Mewujudkan terselenggaranya kegiatan penataan ruang yang konsisten bagi terwujudnya struktur dan pola tata ruang yang serasi, lestari dan optimal didukung pengembangan infrastruktur yang efektif dan efisien serta pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan;
Geografi
Posisi geografi Kota Semarang terletak di pantai Utara Jawa Tengah, tepatnya pada garis 6º, 5' - 7º, 10' Lintang Selatan dan 110º, 35' Bujur Timur. Sedang luas wilayah mencapai 37.366.838 Ha atau 373,7 Km2. Sedangakan batas-batasnya adalah;
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Selatan : Kabupaten Semarang
Sebelah Timur : Kabupaten Demak
Sebelah Barat : Kabupaten Kendal
Letak geografi Kota Semarang ini dalam koridor pembangunan Jawa Tengah dan merupakan simpul empat pintu gerbang, yakni koridor pantai Utara, koridor Selatan ke arah kota-kota dinamis seperti Kabupaten Magelang, Surakarta yang dikenal dengan koridor Merapi-Merbabu, koridor Timur ke arah Kabupaten Demak/Grobogan dan Barat menuju Kabupaten Kendal. Dalam perkembangan dan pertumbuhan Jawa Tengah, Semarang sangat berperan, terutama dengan adanya pelabuhan, jaringan transport darat (jalur kereta api dan jalan) serta transport udara yang merupakan potensi bagi simpul transport Regional Jawa Tengah dan kota transit Regional Jawa Tengah. Posisi lain yang tak kalah pentingnya adalah kekuatan hubungan dengan luar Jawa, secara langsung sebagai pusat wilayah nasional bagian tengah.
Topografi
Topografi wilayah Kota Semarang terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi. Dibagian Utara yang merupakan pantai dan dataran rendah memiliki kemiringan 0-2% sedang ketinggian ruang bervariasi antara 0-3,5 M.Di bagian Selatan merupakan daerah perbukitan, dengan kemiringan 2 - 40% dan ketinggian antara 90 - 200 M di atas permukaan air laut (DPL).
Klimatologi
Semarang memiliki iklim tropis 2 (dua) jenis yaitu , Musim Kemarau dan musim Penghujan yang memiliki siklus pergantian + 6 bulan. Hujan sepanjang tahun, dengan curah hujan tahunan yang bervariasi dari tahun ke tahun rata-rata 2215 mm sampai dengan 2183 mm dengan maksimum bulanan terjadi pada bulan Desember sampai bulan Januari. Temperatur udara berkisar antara 25.80 0 C sampai dengan 29.30 0 C, kelembaban udara rata-rata bervariasi dari 62 % sampai dengan 84 %. Arah angin sebagian besar bergerak dari arah Tenggara menuju Barat Laut dengan kecepatan rata-rata berkisar antara 5.7 km/jam.

2. Profil Kabupaten Kendal
Visi dan Misi
a. Visi
Mandiri, Maju, Sejahtera
b. Misi
 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat lahir dan batin, mandiri, dalam suasana aman dan damai
 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, berdaya saing, inovatif berdasarkan iman dan taqwa
 Mengoptimalkan pengembangan pemanfaatan sumber daya alam yang berwawasanlingkungan.
 Mewujudkan Good Governance dan Clean Government yang bebas KKN
 Menegakkan supremasi hukum dan hak asasi manusia.
Kondisi Geografis
Sebagai salah satu wilayah Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Kendal memiliki karakteristik daerah yang cukup baik dan menjanjikan untuk dikembangkan dalam berbagai sektor pembangunan, juga merupakan salah satu kabupaten yang terletak di jalur utama Pantai Utara Pulau Jawa atau yang lebih dikenal sebagai daerah Pantura. Letak Kabupaten Kendal yang berbatasan langsung dengan Kota Semarang sebagai Ibukota Propinsi Jawa Tengah sedikit banyak memberikan pengaruh bagi perkembangan wilayah Kabupaten Kendal.
Secara geografis Kabupaten Kendal terletak pada posisi 109º40’-110º 18’ Bujur Timur dan 6º 32’-7º 24’ Lintang Selatan dengan luas wilayah keseluruhan sekitar 1.002,23 km2 atau 100.223 hektar. dengan ketinggian diatas permukaan laut berkisar antara 4 – 641 meter . Batas wilayah Kabupaten Kendal secara administratif dapat diuraikan sebagai berikut:
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Timur : Kota Semarang
Sebelah Selatan : Kabupaten Semarang, dan
Sebelah Barat : Kabupaten Batang
Jarak terjauh wilayah Kabupaten Kendal dari Barat ke Timur adalah sejauh 40 Km, sedangkan dari Utara ke Selatan adalah sejauh 36 Km.
Kondisi Topografi
Secara umum, wilayah Kabupaten Kendal terbagi menjadi 2 (dua) daerah dataran, yaitu daerah dataran rendah (pantai) dan daerah dataran tinggi (perbukitan hingga pegunungan). Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 - 10 meter dpl, yang meliputi Kecamatan Weleri, Rowosari, Kangkung, Cepiring, Gemuh, Ringinarum, Pegandon, Ngampel, Patebon, Kendal, Brangsong, dan Kaliwungu. Wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan merupakan daerah dataran tinggi yang terdiri atas tanah perbukitan hingga pegunungan dengan ketinggian antara 10 - 2.579 meter dpl, meliputi Kecamatan dan Kaliwungu Selatan; Plantungan, Pageruyung, Sukorejo, Patean, Singorojo, Boja dan Limbangan.
Kondisi Iklim dan Curah Hujan
Mengingat wilayah Kabupaten Kendal yang terbagi menjadi 2 (dua) daerah dataran, maka kondisi tersebut mempengaruhi kondisi iklim wilayah Kabupaten Kendal. Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara yang didominasi oleh daerah dataran rendah dan berdekatan dengan Laut Jawa, maka kondisi iklim di daerah tersebut cenderung lebih panas dengan suhu rata-rata 270 C. Sedangkan wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan yang merupakan daerah pegunungan dan dataran tinggi, kondisi iklim di daerah tersebut cenderung lebih sejuk dengan suhu rata-rata 250
Pemanfaatan Lahan
Pemanfaatan lahan merupakan salah satu aspek dalam perencanaan pembangunan suatu daerah / wilayah yang dapat menggambarkan pola keruangan suatu wilayah. Jenis-jenis pemanfaatan lahan pada suatu wilayah dapat merupakan suatu gambaran bagi aktivitas penduduk dan perekonomiannya. Adapun jenis-jenis pemanfaatan lahan/tanah di Kabupaten Kendal meliputi: tanah sawah, tanah tegalan/kebun, perkebunan, hutan rakyat, tambak dan kolam, padang rumput, hutan Negara, pekarangan dan lain-lain dengan luas masing-masing sebagai berikut;
Luas Penggunaan Tanah Kabupaten Kendal
Tahun 2008

No Rincian Luas ( Km2 ) Persentase(%)
1 Tanah Sawah 261,75 26,12
2 Tanah Pekarangan 147,81 14,75
3 Tanah Tegalan 218,37 21,79
4 Tambak dan Kolam 32,24 3,22
5 Huta 170,48 17,01
6 Perkebunan 78,64 7,85
7 Lain-lain 92,94 9,27
JUmlah 1002,23 100


3. Profil Kabupaten Temanggung
Visi dan Misi Kabupaten Temanggung
a. Visi
Bersatu Untuk Maju dan Sejahtera
b. Misi
 Meningkatkan kualitas iman dan taqwa melalui pembinaan dan pengembangan kehidupan beragama, kerukunan umat beragama dan fasilitas kehidupan beragama.
 Meningkatkan kualitas pendidikan, ketrampilan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka pengembangan kualitas sumber daya manusia.
 Meningkatkan kualitas dan keterjangkauan pelayanan kesehatan secara merata.Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat yang bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
 Pemberdayaan masyarakat dan seluruh potensi ekonomi kerakyatan, bertumpu pada potensi sumberdaya alam dan potensi unggulan daerah serta pemerataan pertumbuhan ekonomi daerah.
 Meningkatkan kualitas dan pelestarian lingkungan hidup.
Geografi
Kabupaten Temanggung terletak di tengah-tengah Propinsin Jawa Tengah dengan bentangan Utara ke Selatan 46,8 Km dan Timur ke Barat 43 Km. kabupaten Temanggung secara astronomis terletak diantara 110o23´-110o46´30 bujur Timur dan 7o14´-7o32´35 Selatan dengan luas wilayah 870,65 km2 (87.065 Ha). Batas-batas administrative Kabupaten Temanggung adalah sebagai berikut:
Di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang
Di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang
Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Magelang
Di sebelah Barat berbatsn dengan Kabupaten Wonosobo.
Wilayah Kabupaten Temanggung secara geoekonomis dilalui oleh 3 jalur pusat kegiatan ekonomi, yaitu Semarang (77 Km), Yogyakarta (64 Km), dan Purwokerto (134 Km).
Iklim
Kabupaten Temanggung memiliki sifat iklim tropis dengan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau dengan suhu rata-rata 22o Celcius sampai dengan 23,6o Celcius. Curah hujan di wilayah Kabupaten Temanggung relatif tidak merata. Hal ini terlihat dari curah hujan dibagian Timur wilayah Kabupaten Temanggung (Kecamatan Kandangan dan Pringsurat) lebih tinggi dibandingkan dengan Kecamatan lainnya, demikian pula dengan waktu musim hujannya yang lebih lama. Curah hujan rata-rata per tahun sebesar 2.163 mm.
Topografi
Permukaan wilayah Kabupaten Temanggung termasuk dataran tinggi. Pola topografi wilayah secara umum mirip sebuah cekungan raksasa yang terbuka dibagian Tenggara, dibagian Selatan dan Barat dibatasi oleh 2 buah gunung yaitu Gunung Sumbung (3.340 m dpl) dan Gunung Sindoro (3.115 m dpl). Di bagian Utara dibatasi oleh sebuah pegunungan kecil yang membujur dari Timur Laut kearah Tenggara. Dengan topografi semacam itu, wilayah Kabupaten Temanggung memililki permukaan yang sangat beragam ditinjau dari ketinggian dan luas wilayah/kawasan. Sebagian wilayah Kabupaten berada pada ketinggian 500 m 1000 m (24,3 %), luasan areal ini merupakan daerah lereng gunung Sindoro dan Sumbing yang terhampar dari sisi selatan, Barat sampai dengan Utara wilayah.
Geologi
Secara geomorfologi, Temanggung termasuk kompleks, mulai dari dataran, perbukitan, pegunungan, lembah dan gunung dengan sudut lereng antara 0%-70% (landai sampai dengan sangat curam). Kabupaten Temanggung memiliki dua buah gunung, yaitu Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing, yaitu stadium erupisnya mulai muda sampai tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar