Senin, 27 September 2010

ALAT ANALISIS UNTUK EKONOMI WILAYAH

A. KETIMPANGAN WILAYAH

1. WEIGTHED COEFFICIENT VARIATION (CV)
merupakan indeks variasi pendapatan
antar daerah dalam suatu wilayah (Williamson, 1965).
Indeks CV ini didapat dari rumus statistik;


Keterangan:
CV = Koefisien Variasi Williamson.
P = Jumlah penduduk secara nasional.
Pi = Penduduk pada daerah ke-i .
Yi = Pendapatan per-kapita daerah ke-i.
Y cap= pendapatan per-kapita nasional. Y
n = Banyaknya daerah.

Indeks CV berkisar antara 0 1 mengindikasikan ada kegiatan ekspor di sektor tersebut atau sektor basis (B),
sedangkan LQi < 1 disebut sektor nonbasis (NB).


Kunggulan Metode LQ
Ada beberapa keunggulan dari metode LQ, antara lain
1. Metode LQ memperhitungkan ekspor langsung dan ekspor tidak langsung
2. Metode LQ sederhana dan tidak mahal serta dapat diterapkan pada data historis
untuk mengetahui trend.
Kelemahan Metode LQ
Beberapa kelemahan Metode LQ adalah
1. Berasumsi bahwa pola permintaan di setiap daerah identik dengan pola
permintaan bangsa dan bahwa produktivitas tiap pekerja di setiap sektor
regional sama dengan produktivitas tiap pekerja dalam industri-industri
nasional.
2. Berasumsi bahwa tingkat ekspor tergantung pada tingkat disagregasi.



2. COR (CAPITAL-OUTPUT RATIO)
Konsep capital-output ratio (COR) atau sering juga disebut koefisien
modal menunjukkan hubungan antara besarnya investasi (modal) dan nilai
output. Konsep COR tersebut dikenal melalui teori yang dikemukakan oleh
Harrod-Domar.
Konsep COR ada 2 macam, yaitu average capital-output ratio (ACOR)
dan incremental capital-output ratio (ICOR). ACOR menunjukkan hubungan
antara stok modal yang ada dan aliran output lancar yang dihasilkan. ICOR
menunjukkan perbandingan antara kenaikan tertentu pada stok modal (delta K)
dan kenaikan output atau pendapatan (delta Y). ICOR dapat digambarkan sebagai
delta K/delta Y, atau dirumuskan sebagai berikut


ICOR = dK/dY
Dengan kata lain, ACOR menunjukkan hubungan antara segala sesuatu
yang telah diinvestasikan pada masa lalu dan keseluruhan pendapatan. Sebaliknya,
ICOR menunjukkan segala sesuatu yang saat ini ditambahkan pada modal atau
pendapatan. ACOR merupakan konsep statis, sementara ICOR merupakan konsep
dinamis. Istilah COR yang sering digunakan dalam ilmu ekonomi biasanya
berkaitan dengan ICOR. Nilai rasio tersebut biasanya bergerak antara 3 dan 4 dan
menunjuk pada suatu periode.

3. SHIFT-SHARE
Analisis shift–share digunakan untuk menganalisis dan mengetahui pergeseran
dan peranan perekonomian di daerah. Metode itu dipakai untuk mengamati struktur
perekonomian dan pergeserannya dengan cara menekankan pertumbuhan sektor di
daerah, yang dibandingkan dengan sektor yang sama pada tingkat daerah yang lebih
tinggi atau nasional.

Analisis tersebut dapat digunakan untuk mengkaji pergeseran struktur
perekonomian daerah dalam kaitannya dengan peningkatan perekonomian daerah
yang bertingkat lebih tinggi. Perekonomian daerah yang didominasi oleh sektor yang
lamban pertumbuhannya akan tumbuh di bawah tingkat pertumbuhan perekonomian
daerah di atasnya.

Data yang biasa digunakan untuk analisis shift-share adalah pendapatan per
kapita (Y/P), PDRB (Y) atau Tenaga kerja (e) dengan tahun pengamatan pada
rentang waktu tertentu, misalnya 1997–2002.

Pertumbuhan ekonomi dan pergeseran struktural suatu perekonomian daerah
ditentukan oleh tiga komponen:
1. Provincial share (Sp), yang digunakan untuk mengetahui pertumbuhan atau
pergeseran struktur perekonomian suatu daerah (kabupaten/kota) dengan melihat
nilai PDRB daerah pengamatan pada periode awal yang dipengaruhi oleh
pergeseran pertumbuhan perekonomian daerah yang lebih tinggi (provinsi). Hasil
perhitungan tersebut akan menggambarkan peranan wilayah provinsi yang
mempengaruhi pertumbuhan perekonomian daerah kabupaten. Jika pertumbuhan
kabupaten sama dengan pertumbuhan provinsi maka peranannya terhadap
provinsi tetap.
2. Proportional (Industry-Mix) Shift adalah pertumbuhan Nilai Tambah Bruto suatu
sektor i dibandingkan total sektor di tingkat provinsi.
3. Differential Shift (Sd), adalah perbedaan antara pertumbuhan ekonomi daerah
(kabupaten) dan nilai tambah bruto sektor yang sama di tingkat provinsi. Suatu
daerah dapat saja memiliki keunggulan dibandingkan daerah lainnya karena
lingkungan dapat mendorong sektor tertentu untuk tumbuh lebih cepat.
Menurut Glasson (1977), kedua komponen shift—yaitu Sp dan Sd— memisahkan
unsur-unsur pertumbuhan regional yang bersifat eksternal dan internal:

Sp
merupakan akibat pengaruh unsur-unsur eksternal yang bekerja secara nasional
(provinsi), sedangkan Sd adalah akibat dari pengaruh faktor-faktor yang bekerja di
dalam daerah yang bersangkutan (Paul Sitohang, 1977).
Apabila nilai Sd dan Sp positif maka sektor yang bersangkutan dalam
perekonomian daerah menempati posisi yang baik untuk daerah yang bersangkutan.
Sebaliknya, bila nilainya negatif maka perekonomian daerah sektor tersebut masih
dapat diperbaiki, antara lain dengan membandingkannya terhadap struktur
perekonomian provinsi (Harry W. Richardson, 1978: 202)

Sektor-sektor yang memiliki differential shift (Sd) positif memiliki keunggulan
komparatif terhadap sektor yang sama di daerah lain. Selain itu, sektor-sektor yang
memiliki Sd positif berarti bahwa sektor tersebut terkonsentrasi di daerah dan
mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan daerah lainnya.
Apabila Sd negatif maka tingkat pertumbuhan sektor tersebut relatif lamban.


C. ANALISIS KETERKAITAN EKONOMI

Konsep keterpaduan program pembangunan ekonomi menjadi semakin penting dalam era Pembangunan Jangka Panjang. Secara ideal, output dari suatu program pembangunan bisa menjadi input bagi program pembangunan lainnya. Program pembangunan yang bersifat “ego-sektor” semakin tidak populer karena diyakini akan merugikan kepentingan pembangunan secara keseluruhan.
Dalam perekonomian yang lebih luas, hubungan antar kegiatan ekonomi juga menunjukkan keterkaitan yang semakin kuat dan dinamis. Jenis-jenis kegiatan baru bermunculan untuk mengisi kekosongan mata rantai kegiatan yang semakin panjang dan kait mengait. Kemajuan di suatu sektor tidak mungkin dapat dicapai tanpa dukungan sektor-sektor lain. Begitu juga sebaliknya, hilangnya kegiatan suatu sektor akan berdampak terhadap kegiatan sektor lain. Berbagai hubungan antar-kegiatan ekonomi (inter-industry relationship) selanjutnya dapat direkam dalam suatu instrumen yang dikenal dengan model input-output (I-O).



D. ANALISIS KETENAGAKERJAAN
Berdasarkan publikasi ILO (International Labour Organization), penduduk
dapat dikelompokkan menjadi tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja
dikatakan juga sebagai penduduk usia kerja, yaitu penduduk usia 15 tahun atau lebih,
seiring dengan program wajib belajar 9 tahun. Selanjutnya, tenaga kerja dibedakan
menjadi: angkatan kerja dan bukan angkatan kerja (penduduk yang sebagian besar
kegiatannya adalah bersekolah, mengurus rumah tangga, atau kegiatan lainnya selain
bekerja).

Angkatan kerja adalah mereka yang selama seminggu yang lalu (dari masa
pencacahan) mempunyai pekerjaan baik yang bekerja
maupun yang sementara tidak bekerja (karena sakit, cuti,
dan sebagainya) serta mereka yang tidak mempunyai
pekerjaan tetapi sedang berusaha mencari pekerjaan.

1. Tingkat Kepadatan

2. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)

3. Angka Beban Ketergantungan (Dependency Ratio)

4. Angka Harapan Hidup Adalah perkiraan rata-rata lamanya hidup dari lahir yang
mungkin akan dicapai oleh sekelompok orang.

5. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

6. Tingkat Kesempatan Kerja ( TKK)

7. Tingkat Pengangguran Terbuka ( TPT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar